Kamis, November 17

The New Level

Hai hai kali ini gue kembali lagi dengan postingan yang ngga galau-galau kok tenang aja haha #sip. Short story gue lagi menikmati "kebebasan" gue ini. Loh maksudnya? setelah melewati masa-masa yang cukup memberatkan pikiran gue beberapa bulan belakangan ini, akhirnya gue merasakan apa itu arti sesungguhnya dari ME TIME. Pasti sering denger kan istilah itu? dimana lo itu merasakan waktu yang di dedikasikan untuk diri lo sendiri, dari buat diri lo se-happy mungkin, se-confidence mungkin, dan se-freedom mungkin. Me time versi gue ya ngga high class gitu kok kaya yang kebanyakan orang lakuin kaya jalan-jalan kemana or buy something with credit card lol

Sempet kepikiran buat pergi jauh dari rumah, oke bukan pergi jauh tapi rehat sejenak dari rutinitas yang gitu-gitu doang. Gue anaknya gampang nekatan selagi duitnya cukup itu juga but thanks God duit gue ngga pernah cukup hahaha asik kali yah pergi jalan-jalan sendiri, explore tempat baru, ketemu orang baru, pemikiran baru, dan banyak lagi.

Terus gimana cara lo buat me time? ke salon? jalan ke mall?
No.. cukup bermodalkan handphone itu cara me time gue. Weird huh? Obviously. Bisa dibilang gue jadi ansos selama beberapa hari belakangan ini. Gue ngga peduli sama orang, yang gue peduliin gimana caranya buat diri gue sendiri happy. It's a reward for me to recharging your brain and soul to take a little breathe. Ngga perlu too much talking what and why the condition is, nikmatin aja prosesnya kalo lo lagi di posisi untuk membahagiakan dan lebih menghargai diri lo sendiri.

Apa sih yang lo dapet?
Gue ngerasa lebih mengerti siapa diri gue, ngerasa ngga punya beban pikiran sama sekali, let it be aja. Ngga peduli sama orang bukan yang kaya ada nenek-nenek jatoh trus lo diemin aja ngga mau nolongin ngga gitu juga, lebih ke ngga memusingkan hal-hal yang malah bikin nambah mumet pikiran.

Terus me time dengan handphone maksudnya gimana?
Gue baca, nonton, dan nyari informasi apa aja lewat handphone atau find entertaining stuff. Based what I felt, it very helps tho. Gue juga nonton tv, nonton film, fitness, and this is important thing buat mengurangi akses di media sosial. Humans need their own time in real life, right? not just wanna show what they feel "happy" in social media only to get the stupid attentions. Beruntungnya gue masih suka ada kegiatan keluar rumah walau ngga setiap hari.

Ada satu tontonan gue di youtube yang lagi inteeeens banget gue ikutin. Bukan cuma video blog yang isinya jalan-jalan doang atau cuma kegiatan ke mall trus di vlog, engga.. gue bilangnya apa yah vlogger or blogger or mahasiswi biasa? ya pokoknya dia lah. Namanya Gita Savitri Devi, dia mahasiswi FU Berlin, Jerman yang udah 6 tahun disana buat kuliah S1. Gue sih salutnya sama dia itu satu, kemandiriannya dia yang top banget. Dari yang dia memutuskan untuk berjilbab, pacarnya yang mualaf, dia sering ikut exchange, ngasih tau info apapun tentang Jerman (which is itu negara favorit gue juga), ngga terbawa gaya hidup disana tetep sama koridor dia sebagai minoritas kaum muslim di Jerman, dia yang sholat cuma di bawah tangga kampusnya, dan masih banyak lagi.

(tonton sendiri video-videonya disini - https://www.youtube.com/user/92sav)
(ig - @gitasav)

Dari kak gita gue belajar apa itu arti dari independent, confidence, and intelligence. Baru kali ini gue ngeliat orang apalagi itu cewe yang se-survive dan se-smart itu dan ngga lenjeh yang paling penting. Bahasa dan pembahasannya yang mencerminkan bahwa dia itu patut dijadikan insipirasi anak muda yang mau berprestasi kaya dia. Ah pokoknya kalo ngebahas kak gita bakal panjang dan seru banget kalo diceritain tapi lebih asik liat sendiri aja video-video di youtubenya.

Mungkin segitu dulu pembahasan gue di postingan kali ini. Gue yang udah bisa merecovery situasi ini dengan cara gue sendiri. Ya walaupun cobaan-cobaan lebih berat akan datang, insya Allah gue bisa ngejalaninnya dengan baik Aamiin, Pesen gue, ngga perlu takut dan minder sama tulisan yang lo buat sendiri dimanapun atau ketika lo lagi mengemukakan pendapat lo di publik, mau di cap sampah sekali pun (karna isinya ngga berfaedah) please stop being rude to another, cause you are not worthy to say anything with your empty brain. Cheers!